ASI Diubah Menjadi Bubuk, Aman untuk Bayi?

- 11 Mei 2024, 00:06 WIB
ILUSTRASI: Tanggapan IDAI terkait tren ASI bubuk
ILUSTRASI: Tanggapan IDAI terkait tren ASI bubuk /Pikiran Rakyat Tangerang Kota/PEXELS/Towfiqu barbhuiya

PR TANGERANG KOTA - Metode pengolahan Air Susu Ibu (ASI) menjadi bubuk, yang dikenal sebagai freeze-dried, sedang menjadi sorotan publik di media sosial. Teknik lyophilization ini bertujuan memperpanjang masa simpan ASI dari 6 bulan menjadi 3 tahun di dalam freezer, dengan tujuan praktis dan ruang penyimpanan yang lebih efisien bagi ibu menyusui di luar masa cuti melahirkan.

Dr. Naomi Esthernita Fauzia Dewanto dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa proses freeze-drying, yang menghilangkan air dari ASI, berpotensi mempengaruhi rasa dan kualitas ASI. Namun, belum ada penelitian memadai yang menunjukkan apakah ASI freeze-dried memiliki komposisi nutrisi yang tepat untuk bayi, termasuk zat-zat penting untuk kekebalan tubuh dan pertumbuhan bayi.

"Tanpa bukti penelitian yang memadai, hingga saat ini belum jelas apakah freeze-dryed ASI memiliki rasio protein, lemak, karbohidrat yang tepat sebagai sumber nutrisi penting yang dibutuhkan bayi, berikut zat aktif untuk kekebalan tubuh dan tumbuh kembang bayi," kata Dr Naomi berdasarkan keterangan pers, dikutip dari Antara, Kamis 9 Mei 2024.

Proses freeze-drying melibatkan pembekuan ASI pada suhu -50 Celsius selama beberapa jam, diikuti dengan transformasi menjadi bubuk menggunakan teknik sublimasi. Meskipun praktis, pembekuan ASI ini dapat menyebabkan perubahan fisik dan komposisi ASI yang berpotensi memengaruhi kualitasnya.

Baca Juga: Awas, Ibu! IDAI Beri Peringatan Serius terkait ASI Bubuk

Namun demikian, metode ini belum sepenuhnya direkomendasikan oleh organisasi kesehatan seperti CDC, AAP, atau FDA karena masih kurangnya penelitian yang mendukung keamanan dan kemanjuran penggunaannya. Ikatan Dokter Anak Indonesia juga menyarankan untuk tidak gegabah dalam menggunakan ASI freeze-dried, terutama untuk bayi dengan kondisi kesehatan khusus seperti prematur atau gangguan kekebalan tubuh.

Pendapat dari berbagai ahli menunjukkan bahwa keamanan dan kemanjuran ASI bubuk masih menjadi perdebatan. Meskipun metode ini menawarkan kepraktisan, risiko kontaminasi dan kehilangan nutrisi penting dari ASI masih menjadi kekhawatiran utama. Organisasi kesehatan besar juga belum memberikan rekomendasi resmi terkait penggunaan ASI bubuk ini.

Baca Juga: Fenomena ASI Bubuk yang Viral di TikTok oleh Influencer Natasha Surya: Definisi, Proses, dan Risiko

Sebelum metode ini dapat dianggap aman dan efektif, penelitian lebih lanjut serta rekomendasi dari otoritas kesehatan yang diakui secara internasional diperlukan. Dalam hal ini, ibu yang menyusui disarankan untuk tetap menggunakan metode tradisional seperti menyusui langsung dari payudara untuk memastikan nutrisi yang optimal dan keamanan bagi bayi mereka.

Halaman:

Editor: Baha Sugara

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah