Wanita Bermobil Yaris Bunuh Penjaga Toko di Tangerang, Polisi Telusuri Asal Pedang Baton Sword

- 2 April 2024, 17:51 WIB
Sejumlah warga saat menyaksikan jasad korban penusukan di toko baju
Sejumlah warga saat menyaksikan jasad korban penusukan di toko baju /Pikiran Rakyat Tangerang Kota/Antara

Tangerang, PRMN - Insiden pembunuhan menggemparkan Kota Tangerang setelah seorang wanita penjaga toko tewas ditusuk oleh wanita bermobil Yaris B 1568 CZE. Wanita penjaga toko itu ditusuk dengan pedang bertuliskan "Baton Sword". Polisi kini tengah menyelidiki asal muasal senjata tersebut yang dibawa oleh terduga pelaku.

Insiden itu terjadi di Jalan Ruko Boutique Borobudur No 57, Bencongan Raya, Kelapa Dua, Tangerang pada Senin 1 April 2024. Kapolsek Kelapa Dua Kompol Stanlly Soselisa menjelaskan bahwa pelaku membawa senjata tajam tersebut di dalam mobilnya. Menurut Kompol Stanlly, penyerangan terjadi setelah korban, Resy Ariskat (43 tahun), meminta pelaku ND (43 tahun) melepaskan alas kakinya sebelum memasuki toko.

Alasannya, toko baru saja dibersihkan dan dipel. Namun, permintaan itu menimbulkan percekcokan mulut antara keduanya. "ND mengaku mendengar kata tidak menyenangkan dari RA, penjaga toko. Peristiwa tragis itu bermula dari cekcok mulut yang berujung pada pembunuhan," ungkapnya.

Usai melakukan aksi penusukan, pelaku kembali memasuki mobilnya dan berusaha melarikan diri. Namun, warga sekitar mencoba menghalangi pelaku yang panik itu. Warga berupaya menangkapnya, tetapi pelaku malah berusaha kabur dengan cara brutal. Dengan mobilnya, pelaku menabrak kendaraan dan warga yang menghalanginya.

Polisi belum bisa mengonfirmasi alasan pasti pelaku membawa pedang Baton Sword dengan panjang sekitar 50 cm tersebut. Mereka sedang mendalami apakah senjata itu selalu dibawa oleh pelaku atau tidak. Terkait hukuman bagi pelaku, Kompol Stanlly mengungkapkan bahwa pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUHP Sub 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Namun, polisi menyatakan bahwa pembunuhan tersebut bersifat spontan karena didorong oleh rasa sakit hati, bukan perencanaan sebelumnya.

Polisi menyatakan bahwa korban dan pelaku tidak memiliki hubungan sebelumnya, mereka hanya terlibat sebagai penjual dan pembeli. Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap lebih lanjut tentang kejadian tersebut serta asal muasal pedang "Baton Sword" yang digunakan oleh pelaku.***

Editor: Baha Sugara

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah