Network
PR TANGERANG KOTA - Kabar menggemparkan datang dari Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Ahmad Muhdlor Ali atau yang lebih dikenal dengan Gus Muhdlor Bupati Sidoarjo kini menjadi tersangka dalam kasus korupsi yang menghebohkan di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Penetapan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menambah panjang daftar kasus korupsi yang menimpa pejabat publik di Indonesia. Sebelum Gus Muhdlor, KPK telah mengungkap dan menjerat dua tersangka lainnya dalam kasus ini. Mereka adalah Kepala BPPD Kabupaten Sidoarjo Ari Suryono, dan seorang pejabat bernama Siska Wati.
Diduga, praktik korupsi yang dilakukan oleh Gus Muhdlor dan kawan-kawan melibatkan pemotongan dan penerimaan uang dalam program insentif pajak untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di BPPD Sidoarjo. Total nilai pungli yang berhasil dikumpulkan pada tahun 2023 mencapai angka yang mencengangkan, yakni Rp 2,7 miliar. Dari jumlah uang tersebut, diduga sebagian digunakan untuk kepentingan pribadi Gus Muhdlor dan Kepala BPPD Sidoarjo.
Baca Juga: KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tersangka Korupsi Dana Insentif
Profil Gus Muhdlor
Ahmad Muhdlor Ali atau lebih dikenal dengan Gus Muhdlor bukanlah sosok biasa. Pria ini merupakan putra keenam dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kiai Haji Agoes Mansyuri, yang terkenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat di Sidoarjo. Gus Muhdlor memiliki kisah perjalanan yang menarik sebelum menjabat sebagai Bupati Sidoarjo.
Sebelum terjun ke dunia politik, Gus Muhdlor aktif sebagai Sekretaris GP Ansor Sidoarjo dan juga menjabat sebagai Wakil Ketua PW Ansor Jawa Timur. Lulusan Universitas Airlangga ini mencalonkan diri dalam Pemilihan Bupati Sidoarjo 2020 berpasangan dengan Subandi. Gus Muhdlor diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan berhasil memenangkan perebutan kursi bupati dengan perolehan suara yang signifikan, yaitu 39,8 persen.
Baca Juga: Sandra Dewi Jalani Pemeriksaan sebagai Saksi Kasus Korupsi Suaminya
Harta Kekayaan Gus Muhdlor
Selain kiprahnya dalam dunia politik, harta kekayaan Gus Muhdlor juga menjadi sorotan. Dia sudah empat kali melaporkan kekayaannya kepada KPK, yang terakhir dilaporkan pada 6 Maret 2023, dengan total nilai kekayaan mencapai Rp 4,7 miliar. Harta kekayaan tersebut mencakup dua bidang tanah dan bangunan di Sidoarjo, kendaraan berupa satu mobil Honda Jazz dan satu motor Honda Beat, harta bergerak lainnya, surat berharga, dan kas serta setara kas.
Gus Muhdlor belum memberikan komentar mengenai penetapan dirinya sebagai tersangka dalam kasus korupsi yang sedang diselidiki oleh KPK.
