Bansos Disalahgunakan untuk Judi Online, Wapres Ma’ruf Amin Minta Cabut Bantuan

22 Juni 2024, 22:32 WIB
Wapres Ma’ruf Amin menekankan pentingnya verifikasi bansos untuk korban judi online agar bantuan tepat sasaran dan tidak disalahgunakan /Pikiran Rakyat Tangerang Kota/setneg.go.id

PR TANGERANGKOTA - Pemberian bantuan sosial (bansos) kepada korban judi online menjadi topik hangat pembicaraan dalam beberapa hari terakhir. Isu ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama mengenai kriteria penerima bansos dan dampak dari penyalahgunaan bantuan tersebut.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menanggapi isu ini. Dia menegaskan bahwa penerima bansos harus benar-benar masuk dalam kategori miskin atau tidak mampu berdasarkan data yang diverifikasi oleh Kementerian Sosial. Wapres menekankan pentingnya verifikasi yang dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa bansos tepat sasaran.

"Kategorinya miskin yang diverifikasi memang pantas mendapatkan bansos dan itu terus di-update setiap tahun," ungkap Wapres setelah menghadiri acara Pembukaan BSI International Expo 2024 di Jakarta Convention Center, Kamis 20 Juni 2024.

Wapres juga memberikan peringatan keras mengenai penyalahgunaan bansos. Ia menegaskan bahwa bantuan yang diberikan harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bukan untuk kegiatan yang merugikan seperti judi online. Jika ditemukan penerima bansos yang menyalahgunakan bantuan untuk berjudi, maka bantuan tersebut akan segera dihentikan. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan agar penerima bansos lainnya tidak melakukan hal serupa.

Baca Juga: Judi Online: MUI Lebak Sarankan Pembinaan, Bukan Bansos untuk Korban

"Tapi kalau misalnya justru sebaliknya kalau ada penerima bansos digunakan untuk judi online atau judi lain-lain, cabut saja," tegas Wapres.

Pesan ini disampaikan agar penerima bansos benar-benar memanfaatkan bantuan sesuai dengan peruntukkannya. Dengan demikian, bantuan sosial dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan keluarga miskin. Selain itu, langkah ini juga dimaksudkan sebagai pelajaran bagi semua penerima bansos agar tidak menyalahgunakan bantuan yang telah diberikan.

"Supaya jangan sampai ada orang-orang nanti menggunakan bansos pakai berjudi," ujar Wapres mengingatkan.

Isu yang berkembang tentang pemberian bansos kepada pelaku judi online pun dibantah oleh Wapres. Ia menjelaskan bahwa bantuan sosial tidak diberikan kepada mereka yang terlibat dalam perjudian. Sebaliknya, jika penerima bansos terbukti berjudi, maka hak mereka atas bantuan tersebut akan dicabut. Hal ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mendorong penerima bansos untuk menggunakan bantuan dengan bijak dan bertanggung jawab.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Bantuan Sosial bagi Korban Judi Online

"Jadi bukan orang berjudi diberi bansos, [tapi jika] penerima bansos berjudi maka akan dicabut. Untuk memberi pelajaran kepada semua orang agar digunakan dengan sesuatu yang menurut manfaat,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres didampingi oleh beberapa pejabat tinggi, di antaanya Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Komisaris Utama BSI Muliaman Hadad, serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.

Selain itu, Wapres juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan bansos. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran penerima bansos tentang tanggung jawab mereka dalam menggunakan bantuan yang diterima. Bantuan sosial seharusnya digunakan untuk kebutuhan pokok seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan, bukan untuk kegiatan yang tidak produktif seperti berjudi.***

Baca Juga: FITRA Kritik Bansos Korban Judi Online, Risiko Tambah Pelaku dan Salah Sasaran

Ikuti WhatsApp Channel Pikiran Rakyat Tangerang Kota untuk pembaruan lebih lanjut tentang artikel populer lainnya.

Editor: Baha Sugara

Sumber: setneg.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler