Network
PR TANGERANGKOTA - Pada bulan Juli 2024, proyek infrastruktur penting yang menghubungkan dua kota bersejarah di Indonesia, Solo dan Yogyakarta, akan segera dioperasikan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa Tol Solo-Yogyakarta akan dapat dioperasikan sampai Klaten, Jawa Tengah, pada bulan tersebut. Ini merupakan kabar yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat, mengingat pentingnya jalan tol ini dalam mempercepat mobilitas dan meningkatkan perekonomian daerah.
Pada Jumat di Balairung, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Menteri Basuki menyampaikan bahwa ruas tol yang akan segera dioperasikan tersebut memiliki panjang 23 kilometer. "Solo-Yogyakarta nanti mudah-mudahan Juli ini sampai Klaten bisa kita operasikan, (sepanjang) 23 kilometer," ujar Basuki. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen pemerintah untuk mempercepat penyelesaian proyek-proyek infrastruktur yang strategis.
Basuki juga menjelaskan bahwa peresmian jalan tol bisa dilakukan secara bertahap dan tidak perlu menunggu seluruh ruas jalan selesai dibangun. Hal ini penting untuk memastikan bahwa infrastruktur tersebut bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat dan memberikan manfaat ekonomi. "Ya semua kan, tol-tol semua kan enggak nunggu selesai, semua pasti bertahap. (Tol) Cibitung-Cilincing berapa, ya mana yang selesai dulu, itu yang diresmikan," tambahnya.
Keputusan untuk mengoperasikan tol secara bertahap ini didasarkan pada pertimbangan bahwa jalan tol adalah aset investasi yang sangat berharga bagi negara. Dengan mengoperasikan tol yang sudah selesai dibangun, pemerintah bisa segera mendapatkan pendapatan dari pengguna jalan tol tersebut. "Karena itu investasi, kalau tidak diresmikan kan enggak dioperasikan sehingga dia tidak punya revenue (pendapatan). setiap gate to gate pintu ke pintu kita bisa operasikan, cukup panjang 23 kilometer," jelas Basuki.
Sebelumnya, PT Jasa Marga, perusahaan yang bertanggung jawab atas pembangunan jalan tol ini, telah menargetkan bahwa seksi 1 dari Tol Solo-Yogyakarta, yang menghubungkan Solo-Klaten-Purwomartani sepanjang 42,3 kilometer, akan rampung pada akhir tahun 2024. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada target operasional di bulan Juli 2024, upaya untuk menyelesaikan proyek ini secara keseluruhan terus berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Tol Solo-Yogyakarta secara keseluruhan memiliki panjang 96,57 kilometer dan menghubungkan Solo hingga Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo. Proyek ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antara kedua kota, yang selama ini sering terhambat oleh kepadatan lalu lintas di jalan arteri biasa. Dengan adanya jalan tol, diharapkan distribusi barang dan mobilitas masyarakat akan menjadi lebih efisien.
Selain itu, tol ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah yang dilaluinya. Pembangunan infrastruktur jalan tol sering kali diikuti oleh peningkatan investasi di daerah tersebut, seperti pembangunan kawasan industri, pusat perbelanjaan, dan fasilitas penunjang lainnya. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya akan memberikan manfaat langsung berupa kemudahan akses transportasi, tetapi juga dampak ekonomi yang lebih luas.
Seiring dengan perkembangan proyek Tol Solo-Yogyakarta, masyarakat di sekitar daerah yang dilalui oleh tol ini juga diharapkan dapat merasakan manfaatnya. Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan dapat mempersiapkan berbagai infrastruktur penunjang lainnya, seperti jalan penghubung ke tol, rest area, dan fasilitas umum lainnya, agar manfaat dari pembangunan tol ini dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.***
