Network
PR TANGERANG KOTA - Menjelang Lebaran, masyarakat masih menunggu pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan (MRP). Program ini menggantikan BLT El Nino yang dicairkan pada Desember 2023. Meskipun berbeda program, nominal yang diterima setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tetap sama per bulan. Namun, BLT Mitigasi akan dicairkan dalam satu periode tiga bulan sekaligus, sehingga setiap KPM akan menerima Rp 600 ribu sekali pencairan.
Total penerima BLT Mitigasi sebanyak 18,8 juta KPM, yang telah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos. Penerima tidak perlu mendaftar lagi untuk mendapat bantuan ini. Hal ini karena jumlah penerima BLT Mitigasi Risiko Pangan mirip dengan penerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), sehingga kemungkinan penerima BPNT akan menerima BLT Mitigasi 600 ribu juga.
Meski begitu, pencairan BLT Mitigasi masih tertunda hingga saat ini, meskipun ada informasi beredar di media sosial tentang daftar penerima dengan kode MRP sebesar Rp 600 ribu. Sayangnya, itu bukan BLT Mitigasi Risiko Pangan, melainkan BPNT tahap 1 untuk alokasi bulan Januari–Maret 2024. Pencairan BPNT melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) maupun Kantor Pos masih berlangsung hingga mencapai 100%, setelah itu akan dilanjutkan dengan pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan.
Baca Juga: Rincian Penerima Dana PIP 2024 Kota Tangsel dan Cara Mengeceknya, Ada 7.916 Pelajar Dapat Bantuan
Menko Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan akan dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri atau bulan Ramadan. Namun, hingga beberapa hari menjelang Lebaran, bantuan tersebut masih belum terealisasikan. Dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi pada Jumat, 5 April 2024, keempat menteri Kabinet Indonesia Maju turut dihadirkan untuk memberikan keterangan. Menteri yang dihadirkan adalah Menkeu Sri Mulyani, Mensos Tri Rismaharini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menko PMK Muhadjir Effendy.
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan bahwa penundaan pencairan BLT MRP disebabkan oleh kondisi BLT El Nino di tahun 2024 yang belum dapat direalisasikan oleh Kemensos. Dokumen terkait BLT Mitigasi Risiko Pangan juga belum sampai ke meja Menkeu, sehingga bantuan senilai Rp 600 ribu per bulan tersebut belum dapat disalurkan.
Perubahan periode salur dari Januari-Maret menjadi April-Juni 2024 juga menjadi salah satu alasan penundaan pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan. Dengan periode salur yang baru, BLT Mitigasi kemungkinan akan dicairkan pada bulan April 2024, namun bisa juga mengalami penundaan hingga Juni 2024.***
