Network
PR TANGERANG KOTA - Bantuan sosial (bansos) yang ditunggu-tunggu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akhirnya datang juga. Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali menyalurkan bansos beras 10 kg kepada setiap KPM di Kabupaten Lebak, Banten. Program bantuan pangan beras ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat kurang mampu di daerah tersebut.
Aminah (55), warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, merasa sangat terbantu dengan bansos beras 10 kg yang diterimanya. "Kami sangat bersyukur mendapatkan bantuan pangan beras ini," kata Aminah pada Kamis, 16 Mei 2024.
Pengambilan bansos beras ini dilakukan di Kantor Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, dengan para KPM antre untuk mendapatkan bagian mereka. Aminah, yang telah kehilangan suaminya dua tahun lalu, menyatakan bahwa bansos beras 10 kg ini dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarganya selama dua minggu. "Bantuan sosial ini sangat membantu kami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," tambahnya.
Baca Juga: Bantuan Dana Bansos BPNT 2024 untuk Pelaku UMKM 2,4 Juta, Daftar Sekarang!
Siti Mariam (63), warga Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, juga merasakan manfaat dari bantuan sosial ini. Setiap bulan, ia menerima bantuan pangan beras 10 kg dari Bapanas, yang membuat kebutuhan pangannya tetap terjaga.
"Hidup sendiri, bantuan sosial ini sangat membantu," katanya sambil menunjukkan fotokopi KTP elektronik sebagai syarat pengambilan beras di kantor desanya.
Jali (45), seorang warga Badui, menerima bantuan sosial berupa beras yang didistribusikan oleh tokoh kampung setiap bulan. "Kami menerima bansos beras 10 kg dari pemerintah untuk kebutuhan pangan keluarga," jelasnya.
Baca Juga: Bansos PKH dan BPNT Siap Cair, Ini Alasan Utama Penerima Bantuan Sosial Dibatalkan
Pemerintah Pastikan Bantuan Pangan Tepat Sasaran
Kepala Bidang Distribusi dan Sumberdaya Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak Benu Dwiyana mengungkapkan bahwa sebanyak 171.127 KPM di daerah tersebut menerima bansos beras 10 Kg dari Bapanas. Program distribusi ini telah berjalan lancar sejak Januari hingga Mei 2024, memastikan tidak ada warga yang mengalami kerawanan pangan. "Semua penerima bantuan sosial ini adalah warga miskin," tambah Benu.
