Sebaliknya, harga barang-barang impor menjadi lebih mahal, yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor dan mendorong produksi dalam negeri.
3. Meringankan Beban Utang
Devaluasi juga dapat membantu meringankan beban utang, karena pembayaran cicilan utang dalam mata uang asing menjadi lebih terjangkau setelah nilai tukar melemah.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS setelah Libur Lebaran Bikin Geleng-geleng Kepala
Contoh Negara yang Melakukan Devaluasi
Beberapa negara seperti Jepang, China, dan Indonesia telah melakukan kebijakan devaluasi dengan tujuan tertentu.
- Jepang: Melakukan devaluasi untuk membantu sektor industri mereka bersaing dengan harga lebih murah di pasar internasional.
- China: Devaluasi Yuan membuat produk China lebih kompetitif secara harga di pasar global dan mendorong penggunaan produk lokal.
- Indonesia: Telah melakukan devaluasi beberapa kali, terutama saat menghadapi inflasi tinggi dan beban utang yang meningkat.
Meskipun kebijakan devaluasi dapat memberikan keuntungan, seperti yang dialami oleh Inggris pada tahun 1997, tidak selalu berhasil dan dapat menimbulkan masalah baru seperti inflasi atau ketergantungan pada impor bahan baku yang lebih mahal.
Dari contoh-contoh kebijakan devaluasi yang dilakukan oleh berbagai negara, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan kebijakan ini bergantung pada situasi ekonomi yang kompleks. Sementara devaluasi dapat memberikan keuntungan dalam hal ekspor dan pengurangan utang, perlu diingat bahwa kebijakan ini juga dapat menimbulkan tantangan yang perlu dipertimbangkan secara matang sebelum diimplementasikan.***