Network
PR TANGERANG KOTA - Antisipasi para pelaku pasar terhadap nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) semakin meningkat menjelang perdagangan usai libur Lebaran. Prediksi menunjukkan bahwa Rupiah masih akan menghadapi tekanan.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu 17 April 2024 pagi tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya yang sebesar Rp16.176 per dolar AS.
Pengamat pasar valuta asing Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan bahwa Rupiah akan tetap melemah dalam rentang Rp16.160-Rp16.250 per Dolar AS. Di pasar Asia, mata uang lainnya juga bervariasi. Yen Jepang turun 0,10%, dolar Singapura turun 0,12%, dolar Taiwan turun 0,36%, won Korea Selatan turun 0,77%, dan peso Filipina turun 0,31%. Sedangkan rupee India turun 0,09%, yuan China melemah 0,02%, ringgit Malaysia melemah 0,29%, dan baht Thailand naik 0,25%.
Baca Juga: Dari Rumah Saja! 12 Ide Brilian untuk Kerja Online Dibayar Dolar
Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa penguatan Indeks Dolar disebabkan oleh data ekonomi AS yang membaik, terutama dalam penjualan ritel yang naik sebesar 0,7% dari bulan sebelumnya. Namun, inflasi yang masih tinggi di AS membuat Federal Reserve ragu-ragu untuk menurunkan suku bunga.
Situasi di Timur Tengah, terutama konflik antara Israel dan Iran, juga menjadi faktor penguat Indeks Dolar. Hal ini telah membuat indeks Dolar AS menuju level tertinggi sepanjang masa, yang dikhawatirkan akan berdampak pada pasar global.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) menyatakan kesiapannya untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Edi Susianto, menjelaskan bahwa BI akan terus melakukan langkah-langkah seperti intervensi di pasar dan meningkatkan daya tarik aset Rupiah untuk menahan pelemahan nilai tukar Rupiah.
Baca Juga: Raih Gaji Dolar dengan Menjadi Freelancer Website Developer! Lowongan Terbatas, Buruan Lamar
Pasar keuangan global dan kebijakan ekonomi Indonesia terus diawasi dengan ketat oleh para pelaku pasar, sementara para analis terus mengupdate perkembangan terkini dalam hal nilai tukar Rupiah dan kondisi ekonomi global. Perdagangan pasca-libur Lebaran diprediksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai arah pergerakan nilai tukar Rupiah dalam beberapa waktu ke depan.***
