Ada Negara Sengaja Melemahkan Nilai Tukar Mata Uang tapi Malah Untung, Kok Bisa?

19 April 2024, 22:00 WIB
Ilustrasi nilai tukar Rupiah melemah terhadap Dollar AS. /Pikiran Rakyat/YouTube Ngomongin Uang

PR TANGERANG KOTA - Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa beberapa negara memilih untuk melemahkan nilai mata uangnya? Terdengar aneh, bukan? Seharusnya, semakin kuat nilai mata uang suatu negara, semakin baik perekonomiannya, bukan?

Namun, kebijakan melemahkan mata uang atau istilahnya devaluasi dapat memberikan keuntungan tertentu pada suatu negara. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai prinsip-prinsip di balik kebijakan ini yang dirangkum Pikiran Rakyat Tangerang Kota dari channel Youtube Ngomongin Uang pada Jumat, 19 April 2024.

Apa Itu Devaluasi Mata Uang?

Devaluasi adalah kebijakan yang diambil oleh bank sentral atau otoritas moneter suatu negara untuk membuat nilai tukar mata uangnya melemah terhadap mata uang asing lainnya. Sebagai contoh, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika adalah Rp14.500, maka jika nilainya turun menjadi Rp16.000, itu artinya Rupiah melemah terhadap Dolar.

Baca Juga: Tembus Rp16.252 per dolar AS, Ternyata ini Penyebab Nilai Tukar Rupiah Naik Turun

Mengapa Melemahkan Mata Uang Bisa Menguntungkan?

Meskipun pada pandangan awal, mata uang yang melemah terlihat merugikan karena membuat barang-barang impor menjadi lebih mahal, namun sebenarnya devaluasi bisa memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan.

1. Mendorong Ekspor

Dengan melemahkan mata uang, barang-barang ekspor dari negara tersebut menjadi lebih murah bagi negara-negara lain. Ini mendorong peningkatan ekspor dan membantu meningkatkan pendapatan negara.

2. Mengurangi Impor

Sebaliknya, harga barang-barang impor menjadi lebih mahal, yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor dan mendorong produksi dalam negeri.

3. Meringankan Beban Utang

Devaluasi juga dapat membantu meringankan beban utang, karena pembayaran cicilan utang dalam mata uang asing menjadi lebih terjangkau setelah nilai tukar melemah.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS setelah Libur Lebaran Bikin Geleng-geleng Kepala

Contoh Negara yang Melakukan Devaluasi

Beberapa negara seperti Jepang, China, dan Indonesia telah melakukan kebijakan devaluasi dengan tujuan tertentu.

  • Jepang: Melakukan devaluasi untuk membantu sektor industri mereka bersaing dengan harga lebih murah di pasar internasional.
  • China: Devaluasi Yuan membuat produk China lebih kompetitif secara harga di pasar global dan mendorong penggunaan produk lokal.
  • Indonesia: Telah melakukan devaluasi beberapa kali, terutama saat menghadapi inflasi tinggi dan beban utang yang meningkat.

Meskipun kebijakan devaluasi dapat memberikan keuntungan, seperti yang dialami oleh Inggris pada tahun 1997, tidak selalu berhasil dan dapat menimbulkan masalah baru seperti inflasi atau ketergantungan pada impor bahan baku yang lebih mahal.

Dari contoh-contoh kebijakan devaluasi yang dilakukan oleh berbagai negara, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan kebijakan ini bergantung pada situasi ekonomi yang kompleks. Sementara devaluasi dapat memberikan keuntungan dalam hal ekspor dan pengurangan utang, perlu diingat bahwa kebijakan ini juga dapat menimbulkan tantangan yang perlu dipertimbangkan secara matang sebelum diimplementasikan.***

Editor: Baha Sugara

Sumber: YouTube Ngomongin Uang

Tags

Terkini

Terpopuler