Network
/photo/2024/04/23/3049648747.jpg)
PR TANGERANG KOTA - Mbah Noer Walang Sanga, yang juga dikenal sebagai Noer Durya Bin Sayyid, adalah sosok yang melegenda di Pemalang, Jawa Tengah. Karomah-karomahnya telah meraih perhatian luas, terutama dalam kaitannya dengan pengalaman spiritual dan keajaiban yang menginspirasi banyak orang. Karomah atau karamah, sebuah istilah Arab yang merujuk pada anugerah dan mukjizat dari Allah, termasuk di antaranya ilmu kekuatan spiritual.
Salah satu cerita menarik mengenai Mbah Noer Walang Sanga tercatat dalam channel YouTube HDW Tronik. Kisah perjalanan spiritual Abdul Muhid, salah seorang santrinya yang setia, mencerminkan kedekatan spiritual yang masih dirasakan bahkan setelah kepergiannya. Abdul Muhid, dengan kesetiaannya yang luar biasa, selalu menghadiri haul gurunya di Walang Sanga setiap tahunnya.
Suatu peristiwa menarik terjadi pada tahun 2011 ketika Abdul Muhid mengalami kendala mobil saat hendak pulang dari ziarah. Meskipun telah berusaha memperbaikinya hingga dini hari, mobilnya tetap tidak mau menyala. Akhirnya, ia memutuskan untuk bermalam di makam Mbah Noer. Keesokan paginya, mobilnya tiba-tiba menyala dengan sendirinya. Saat melintas di Pemalang Kota, Abdul Muhid menyadari bahwa ada bekas banjir besar. Kejadian ini menguatkan keyakinannya akan kehadiran spiritual Mbah Noer dalam hidupnya.
Kisah lainnya mengenai karomah Mbah Noer dihubungkan dengan dua santrinya, Bardi dan Abdul Muhid. Keduanya ingin mengunjungi Mbah Noer namun tidak memiliki uang untuk perjalanan. Mereka menjual buah pisang yang masih di pohon untuk mendapatkan modal. Namun, ketika mereka bertemu dengan Mbah Noer, mereka disuguhi pisang yang persis sama dengan yang mereka jual sebelumnya. Hal ini menjadi pengalaman spiritual yang mendalam bagi mereka.
Baca Juga: Kartini, Kebaya, dan Keindahan Budaya Indonesia, Tahukah Anda Filosofinya?
Mbah Noer dan Perlindungan dari Hujan
Selain itu, ada kejadian menakjubkan saat hujan deras tidak menyentuh Mbah Noer dan Mustafa selama perjalanan. Bahkan saat banjir bandang melanda, kediaman Mbah Noer tetap aman dari genangan air karena air bah mengalir miring menghindari rumah tersebut. Hal ini menegaskan keistimewaan spiritual yang melekat pada Mbah Noer.
Keajaiban lain yang tercatat adalah ketika sebelum Mbah Noer meninggal, ia memprediksi peristiwa yang terjadi pada tahun 1974 terkait perjalanan haji Syamsudin dan istrinya. Meskipun rencana awal adalah haji ke Baitullah, perkataan Mbah Noer yang menyebut "haji di Singapura" menjadi kenyataan. Hal ini menggambarkan pemahaman spiritual yang mendalam yang dimiliki oleh Mbah Noer.
Dengan berbagai karomah dan pengalaman spiritual yang menginspirasi, Mbah Noer Walang Sanga tetap menjadi tokoh yang dihormati dan melegenda di kalangan masyarakat Pemalang, Jawa Tengah. Karisma dan kedekatannya dengan alam spiritual terus menjadi bahan pembelajaran dan refleksi bagi banyak orang.***
