Network
PR TANGERANG KOTA - Menyambut momen mudik Lebaran 2024, PT Kereta Api Indonesia (Persero) meluncurkan sebuah karya baru yang memukau, film pendek berjudul "Ruang Tunggu". Film ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi cermin keterikatan emosional yang dalam antara masyarakat Indonesia dengan moda transportasi kereta api.
Rilis resmi film "Ruang Tunggu" dilakukan pada tanggal 9 April 2024, dapat diakses melalui platform Youtube @keretaapikita serta layar kereta api. Disutradarai oleh Galih Firdaus, film ini menghadirkan sejumlah aktor kenamaan seperti Henidar Amroe, Yuriska Patricia, dan lainnya, menjadikan pengalaman menontonnya semakin memikat.
Kisah yang diangkat dalam film berdurasi 39 menit ini mengisahkan perjumpaan antara Rima, seorang gadis muda yang sering mengalami serangan panik, dengan Jaka saat keduanya melakukan perjalanan menggunakan kereta api. Jaka, seorang pria muda yang penuh optimisme, mampu menjadi penenang bagi Rima saat serangan panik datang. Perkenalan mereka menjadi awal dari hubungan yang berlanjut hingga pada titik tertentu, ketika mereka memutuskan untuk menikah, takdir memisahkan mereka dalam tangga waktu.
Baca Juga: Sinopsis Film Badarawuhi di Desa Penari: Petualangan Misterius Gadis-Gadis di Pondokan Terpencil
Rima, setelah kepergian Jaka, memulai ritual menunggu di stasiun, yang ternyata menjadi pemicu konflik antara dirinya dengan anak perempuannya, Naila. Bagi Naila, yang belum pernah bertemu dengan ayahnya sejak lahir, tindakan ibunya dianggap sebagai kesia-siaan. Namun, di balik konflik tersebut, kisah "Ruang Tunggu" tetap mengalir syahdu dengan sentuhan humor yang menghibur.
EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji menjelaskan bahwa film ini merupakan prekuel dari film pendek sebelumnya berjudul "Pulang", yang berhasil meraih gelar Film Terbaik pada Festival Film TVRI Jawa Barat tahun 2023. Proses produksi film "Ruang Tunggu" sendiri dilakukan dalam waktu 3 bulan dengan latar tempat utama di Stasiun Bogor, Depo Kereta Bandung, Stasiun Bandung, serta Rumah Dinas KAI di Kebon Waru, Bandung.
"Film ini tidak hanya mengangkat kereta api sebagai alat transportasi massal, tetapi lebih dari itu, kereta api mempunyai sisi ikatan emosional bagi masyarakat Indonesia," kata Raden Agus Dwinanto Budiadji.
Kolaborasi antara KAI dan PT Visualkan Kreasi Indonesia dalam memproduksi film ini diharapkan dapat memperkuat rasa cinta dan kepercayaan masyarakat terhadap kereta api sebagai moda transportasi yang andal dan nyaman.
