Network
Surabaya, PRMN - Kasus plagiarisme yang melibatkan Safrina Putri Indira, seorang mahasiswi dari Universitas Airlangga (Unair), kini menjadi sorotan hangat di media sosial, khususnya platform X dan Twitter. Safrina Putri Indira, yang merupakan mahasiswi jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair, disebut melakukan plagiarisme terhadap tugas kuliah yang dikerjakan oleh teman sekelasnya, Putri Zahra.
Kejadian ini mencuat setelah Putri Zahra mengungkapkan kekecewaannya melalui akun pribadinya di media sosial, menyebut Safrina melakukan tindakan plagiat dengan mengganti nama pada tugas yang dia serahkan. Unggahan Putri Zahra segera viral dan menjadi bahan pembicaraan di berbagai platform media sosial.
Sosok Safrina Putri Indira sendiri merupakan figur yang cukup dikenal di lingkungan kampus Unair. Selain sebagai mahasiswi, Safrina juga aktif di dunia digital, menjadi seorang TikToker yang cukup populer di kalangan mahasiswa. Dia juga menjabat sebagai Staf Advokasi Kesejahteraan Masyarakat di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Unair sejak Maret 2024.
Tak hanya itu, Safrina juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan organisasi, seperti menjadi Kepala Humas Duta Anti Narkoba Sidoarjo dan Duta Mahasiswa Economic Space sejak Oktober 2023. Dia juga aktif sebagai anggota Girl Up Kampus Unair dan menjadi sukarelawan dalam proyek pendidikan bahasa Inggris di The Flutters Projects.
Baca Juga: Viral di Media Sosial: Parkir 21 Menit Tagihannya Rp48 Juta
Meskipun memiliki reputasi yang cukup aktif di lingkungan kampus dan di media sosial, tindakan plagiarisme yang dilakukan Safrina Putri Indira telah menimbulkan kontroversi. Meski sudah melakukan klarifikasi, namun dia tetap menjadi sasaran kritik dari warganet. Banyak yang menduga bahwa Safrina memiliki backingan yang kuat, meskipun hal ini belum bisa dipastikan secara pasti.
Komentar-komentar negatif terus mengalir di media sosial terkait kasus ini. Meski kasus antara Safrina dan Putri Zahra sudah selesai, namun ketegangan di media sosial masih terasa. Warganet mengecam tindakan Safrina dan mengkritik sikapnya yang dianggap tak pantas.
Upaya untuk mendapatkan klarifikasi dari Safrina Putri Indira sendiri belum berhasil, namun publik terus mengikuti perkembangan kasus ini. Sembari itu, kejadian ini juga menjadi peringatan bagi para mahasiswa akan pentingnya integritas akademik dan etika dalam menyelesaikan tugas kuliah.
Dengan kasus ini, Universitas Airlangga diingatkan untuk lebih ketat dalam mengawasi praktik akademik yang tidak etis di lingkungan kampusnya. Sementara itu, Safrina Putri Indira dan Putri Zahra diharapkan dapat menyelesaikan konflik mereka dengan baik, serta memperbaiki citra dan integritas akademik masing-masing.***
