PR TANGERANG KOTA - Rombongan aparatur pemerintah desa dari Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, berkunjung dan mempelajari cara pengelolaan keuangan tanpa tunai atau cahsless di Desa Lembang Sari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Kunjungan rombongan yang dipimpin Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Pinrang Andi Mahmud Bancing, menyoroti pentingnya transformasi digital dalam administrasi desa.
Dalam kunjungannya, rombongan dari Kabupaten Pinrang diterima oleh Camat Rajeg Oman Apriaman, Kepala Bidang Pemdes DPMPD Kabupaten Tangerang Desi Natalia, Kepala Desa Lembang Sari Eliyah, dan kepala desa dari sejumlah wilayah di Kecamatan Rajeg. Acara penyambutan juga dimeriahkan dengan tarian tradisional khas Kabupaten Tangerang.
Andi Mahmud Bancing menyampaikan keinginan dari aparatur desa Kabupaten Pinrang untuk belajar dari pengalaman Desa Lembang Sari. "Partisipasi kita adalah kunci untuk memperoleh ilmu dan praktik terbaik dari Kabupaten Tangerang," ucapnya dengan semangat.
Menurutnya, keinginan untuk melakukan studi ini telah ada sejak lama, namun baru terwujud sekarang karena beberapa kendala. Keberadaan aparatur desa dari Kabupaten Pinrang di Kabupaten Tangerang menjadi semangat baru dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
Kabid Pemerintahan Desa DPMPD Kabupaten Tangerang Desi Natalia juga menyambut baik kunjungan ini sebagai peluang untuk memperkuat sistem keuangan desa yang lebih efisien dan transparan. Ia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Pemkab Pinrang dalam memilih Kabupaten Tangerang sebagai tujuan studi mereka.
Kunjungan ini tidak hanya sekadar pertukaran pengalaman, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mengoptimalkan sistem keuangan desa secara digital. Camat Rajeg Oman Apriaman menyampaikan kebahagiaannya karena Desa Lembang Sari dijadikan contoh dalam pengelolaan keuangan cashless tanpa tunai.
"Dengan sistem nontunai yang diterapkan oleh DPMPD Kabupaten Tangerang, kegiatan administrasi desa dapat dilakukan dengan lebih efektif dan aman," ujarnya. Bahkan, seluruh jajaran ketua RT dan RW kini telah memiliki rekening bank pribadi untuk menerima dana desa.
Inovasi ini bukan hanya memudahkan administrasi, tetapi juga mengurangi risiko keamanan dalam pengelolaan dana publik. Kepala desa tidak lagi perlu mengambil uang tunai secara langsung, mengurangi potensi risiko kehilangan atau kejadian tak terduga.***
Ikuti WhatsApp Channel Pikiran Rakyat Tangerang Kota untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.