Kenapa Akhir Ini Cuaca Sangat Panas? BMKG Ungkap Penyebabnya

- 2 Mei 2024, 08:58 WIB
Fenomena Cuaca Panas di Indonesia: Suhu tinggi dan terik di beberapa wilayah
Fenomena Cuaca Panas di Indonesia: Suhu tinggi dan terik di beberapa wilayah /Pikiran Rakyat Tangerang Kota/ANTARA

PR TANGERANG KOTA - Kenapa akhir ini cuaca sangat panas? Ya, cuaca panas di Indonesia telah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu terakhir. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa akhir April lalu suhu udara maksimum di atas 36,5 derajat Celsius di beberapa wilayah Tanah Air.

"Pada tanggal 21 April di Medan, Sumut mencapai suhu maksimum 37.0°C, Saumlaki, Maluku mencapai suhu maksimum sebesar 37.8°C serta pada tanggal 23 April di Palu, Sulteng mencapai 36.8°C," kata akun X @infohumasBMKG, dikutip pada Kamis, 2 Mei 2024.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, fenomena panas ini dipengaruhi oleh gerak semu Matahari. "Pada bulan April, Matahari berada dekat dengan khatulistiwa, sehingga sebagian wilayah Indonesia mengalami cuaca panas saat siang hari," jelasnya.

Baca Juga: Cuaca Panas di Indonesia: Daftar 10 Kota dengan Suhu Terpanas, Cek Kota Anda!

Namun, Guswanto menegaskan bahwa ini bukanlah heat wave, melainkan dipicu oleh faktor pemanasan permukaan yang terjadi setiap tahun. Peralihan musim juga turut memengaruhi kondisi cuaca.

Menurut Meteorolog Publik Andri Ramdhani, April adalah masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau di sebagian besar Indonesia. Ini membuat udara terasa panas dan terik, terutama pada pagi hingga siang hari.

"Radiasi matahari yang besar pada pagi hingga siang hari memicu proses konveksi udara, yang kemudian membentuk awan dan berujung pada hujan sore menjelang malam," tambahnya.

Dalam menghadapi cuaca panas ini, masyarakat diminta untuk lebih waspada dan siap menghadapi potensi cuaca ekstrem. Antisipasi yang matang dapat membantu mengurangi dampak dari kondisi cuaca yang ekstrem seperti ini.***

Ikuti WhatsApp Channel Pikiran Rakyat Tangerang Kota untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Editor: Baha Sugara

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini