Kemenhub Ubah Kurikulum Sekolah Kedinasan Cegah Kekerasan STIP Jakarta Terulang

- 9 Mei 2024, 15:30 WIB
Staf Ahli Kementerian Perhubungan Prof Wihana Kirana Jaya saat menjelaskan rencana perubahan kurikulum sekolah kedinasan di Klungkung, Bali, Kamis 9 Mei 2024
Staf Ahli Kementerian Perhubungan Prof Wihana Kirana Jaya saat menjelaskan rencana perubahan kurikulum sekolah kedinasan di Klungkung, Bali, Kamis 9 Mei 2024 /Pikiran Rakyat Tangerang Kota/ANTARA

PR TANGERANG KOTA - Kementerian Perhubungan merencanakan perubahan besar kurikulum pendidikan di 33 sekolah kedinasan. Langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap insiden tragis di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta yang menimpa Putu Satria Ananta Rustika (19).

Dalam kunjungan ke rumah duka di Kabupaten Klungkung, Bali, Staf Khusus Menteri Perhubungan Prof Wihana Kirana Jaya yang mendampingi Menhub Budi Karya Sumadi, mengungkapkan bahwa kurikulum yang baru di sekolah kedinasan akan menekankan pada kegiatan kemanusiaan bagi siswa.

"Kami menyadari bahwa generasi milenial dan Z tidak boleh lagi mengikuti model pendidikan lama. Mereka diharapkan menjadi individu yang lebih peduli, memiliki keterampilan seperti penyelesaian masalah, komunikasi, dan pemahaman tentang teknologi digital," ujar Prof Wihana dikutip Pikiran Rakyat Tangerang Kota dari Antara pada Kamis, 9 Mei 2024.

Menurutnya, reformasi pendidikan ini didasarkan pada pandangan Menhub Budi Karya bahwa persaingan di dunia kerja saat ini tidak hanya berfokus pada fisik, melainkan juga pada kompetensi dan pengetahuan. Kemenhub akan memperhatikan visi dan misi dari setiap sekolah kedinasan, termasuk STIP, untuk mengarahkan program-program yang sebelumnya cenderung memiliki unsur kekerasan menjadi program yang lebih positif.

Baca Juga: Kasus STIP Jakarta Mengungkap Realitas Masih Ada Kekerasan di Sekolah Kedinasan

"Digitalisasi adalah salah satu aspek penting dalam pendidikan, namun kami juga akan mempertahankan esensi dari sekolah ilmu pelayaran, seperti navigasi, manajemen pelabuhan, dengan fokus pada spesialisasi. Namun, di samping itu, kami juga ingin mahasiswa memiliki keterampilan lunak yang kuat," tambahnya.

Perubahan di sekolah kedinasan ini akan dimulai dari proses rekrutmen siswa hingga gaya pengajaran yang lebih sesuai dengan zaman. "Para dosen, administrator, dan siswa akan lebih fokus pada hal-hal yang produktif dan humanis, yang akan diimplementasikan dalam kurikulum," jelas Prof Wihana.

Kemenhub berharap bahwa perubahan kurikulum sekolah kedinasan ini akan mencetak generasi muda yang kompeten dan mampu menyatukan bangsa, sehingga kejadian seperti yang menimpa Putu Satria tidak terulang lagi.***

Ikuti WhatsApp Channel Pikiran Rakyat Tangerang Kota untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Editor: Baha Sugara

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah