Ramai TPPO Berkedok Magang ke Jerman, Menko Polhukam Bentuk Tim Khusus

- 28 Maret 2024, 17:10 WIB
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto /Rivan Awal Lingga/ANTARA

Jakarta, PRMN - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengumumkan pembentukan tim khusus untuk menangani kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menggunakan modus magang mahasiswa ke Jerman. Hal ini disampaikannya pada Kamis 28 Maret 2024.

Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, termasuk Universitas Jambi, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Jakarta, hingga Universitas Dian Nuswantoro, diduga menjadi korban TPPO ini. Mereka dilaporkan tiba di Jerman tanpa mendapat honor sesuai, bimbingan yang tidak profesional, serta tempat tinggal yang jauh dari lokasi magang.

Hadi menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan data terkait perguruan tinggi yang terlibat dalam modus "ferien job". "Kami telah berdiskusi dengan kedeputian untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan efisien," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Selain itu, Hadi juga memberikan dorongan kepada beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ), untuk menuntaskan kasus TPPO tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan pendampingan hingga kasus ini terselesaikan.

Baca Juga: Daftar 33 Perguruan Tinggi Diduga Terlibat TPPO, Kemendikbudristek Tinjau Kasus Ferienjob

Di sisi lain, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Abdul Haris, mengumumkan bahwa Kemendikbudristek telah mengeluarkan surat edaran penghentian kegiatan "ferien job" pada semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, sejak Oktober 2023. Hal ini dilakukan karena program tersebut tidak memiliki muatan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Abdul juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengkaji dan berkoordinasi terkait pemanggilan perguruan tinggi terkait kasus TPPO ini. Ia menyatakan bahwa hal ini menjadi pembelajaran bagi semua perguruan tinggi dan pemerintah untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan mahasiswa.

Sementara itu, Atase Polri KBRI di Berlin, Kombes Shinto Silitonga, mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan pendampingan kepada mahasiswa korban sejak Oktober 2023. Beberapa di antaranya bahkan ditempatkan di rumah dinasnya. "Dalam pendampingan tersebut, kami selalu berdiskusi dan mengeksplorasi fakta-fakta yang dialami oleh mahasiswa yang terlibat dalam program Ferienjob," ujar Shinto.***

Editor: Baha Sugara

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x