Target Kurangi Prevalensi Stunting, Pemerintah Siapkan Rp30 Triliun

- 7 Oktober 2023, 05:59 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo (kiri) dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2023.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo (kiri) dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2023. /Pikiran Rakyat/Muhammad Ashari/

INFO TANGERANGKOTA - Kementerian Kesehatan saat ini tengah melakukan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang diperkirakan akan selesai pada bulan November 2023. SKI ini menjadi dasar data untuk menentukan tingkat penurunan kasus stunting di negara ini.

Menurut target pemerintah, prevalensi stunting diharapkan dapat turun menjadi 17,8 persen pada tahun 2023.

"Harapannya, akhir tahun ini (prevalensi stunting) mencapai 17,8 persen. Hari ini, angkanya baru 21,6 persen. Sekarang Menkes baru survei (SKI), selesai November. Insya Allah bulan Desember diumumkan (data stunting tahun 2023)," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo dalam konferensi pers Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2023.

Pada tahun 2022, data terakhir menunjukkan bahwa prevalensi stunting mencapai 21,6 persen, yang menandai penurunan sebesar 2,8 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 24,4 persen. Meskipun angka tersebut masih di atas 20 persen, Hasto optimistis target pemerintah untuk mengurangi prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 dapat tercapai.

Baca Juga: 17 Kades di Tangerang Dilantik, Pj Gubernur Minta Fokus Penanggulangan Stunting

Meski data terakhir masih berada di atas 20 persen, tetapi Hasto optimistis bila target yang dicanangkan pemerintah, yakni prevalensi stunting yang turun mencapai 14 persen pada 2024, bisa tercapai.

Prestasi penurunan stunting tahun-tahun sebelumnya menjadi acuan optimisme Hasto. Dia mencatat bahwa antara tahun 2013 hingga 2019, angka stunting rata-rata turun sekitar 1,3 persen setiap tahun. Selama dua tahun terakhir, yaitu 2019 hingga 2021, penurunannya mencapai 1,65 persen per tahun.

"Kemudian terakhir, tahun 2021 sampai 2022 turunnya 2,8 persen," katanya.

Halaman:

Editor: Fandi Achmad


Tags

Artikel Pilihan

Terkini