Network
/photo/2024/06/09/3387047918.jpg)
PR TANGERANGKOTA - Jembatan Arya Wangsakara di Kota Serang, Banten, dulunya dikenal sebagai Jembatan Bogeg, kini menjadi saksi bisu perjuangan Joni, seorang ayah dari tiga anak, dalam mencari nafkah. Sudah dua tahun lamanya Joni menjajakan kopi di atas jembatan ini, menjadikannya ladang penghasilan utama bagi keluarganya.
Sebelum terjun ke dunia pedagang kaki lima, Joni bekerja sebagai kurir paket. Namun, melihat sang istri berjualan sendirian, hati Joni tergerak untuk membantunya. Ia pun rela banting setir dan mulai berjualan kopi secara bergantian dengan sang istri.
"Sudah dua tahun jualan di sini," ujar Joni kepada Pikiran Rakyat Tangerang Kota, Minggu 9 Juni 2024. "Kalau malam saya yang jaga, paginya istri. Alhamdulillah, setiap hari selalu ada pembeli, terutama para sopir travel di tengah malam," tambahnya.
Penghasilan Joni dari berjualan kopi terbilang lumayan. Di hari biasa, ia bisa meraup omzet Rp150.000 per malam. Sedangkan di akhir pekan, omzetnya bisa melonjak hingga dua kali lipat, mencapai Rp250.000 hingga Rp300.000.
Baca Juga: Kisah Sukses Alumni Kartu Prakerja dan Peluang di Gelombang 69
Meski begitu, berjualan di pinggir jalan Jembatan Arya Wangsakara bukannya tanpa rintangan. Musim hujan menjadi tantangan terbesar bagi Joni. Ia rela terpapar hujan demi mendapatkan rezeki bagi keluarganya.
"Kalau musim hujan ya sedih, namanya juga jualan di pinggir jalan. Pasti kehujanan. Makanya sekarang atasnya dikasih terpal, biar bisa neduh kalau hujan," ungkap Joni dengan senyum penuh ketegaran.
Kisah Joni merupakan cerminan kegigihan dan semangat juang seorang ayah dalam mencari nafkah untuk keluarganya. Di tengah keterbatasan, ia tak patah semangat dan terus berusaha memberikan yang terbaik bagi orang-orang tercintanya.***
